Strava Merilis Year in Sport: Laporan Tren Terbaru, Olahraga Bukan Lagi Tentang Burning Out
Data global terkini menyoroti pergeseran menuju latihan yang lebih seimbang, fenomena komunitas lari yang menjadi tempat berkumpul, dan alat olahraga terbaik tahun ini
SAN FRANCISCO - 4 Desember 2024 - Strava, aplikasi untuk orang-orang aktif, hari ini merilis laporan tahunan “Year In Sport: Trend Report” yang menemukan berbagai tren yang membentuk perilaku dalam berolahraga secara global pada 2024.
Strava menyusun laporannya dengan menghimpun miliaran data aktivitas dari komunitas globalnya yang meliputi lebih dari 135 juta orang di lebih dari 190 negara, termasuk Indonesia. Strava juga merangkum masukan dari survei global yang melibatkan lebih dari 5.000 orang aktif secara acak, baik di dalam maupun di luar basis penggunanya.
Dalam temuannya, Strava mengungkapkan bagaimana orang-orang di seluruh dunia memprioritaskan rutinitas yang seimbang ketimbang memaksakan diri dalam menjaga kebugaran. Mereka juga semakin terdorong untuk bersosialisasi dalam berolahraga. Simak penjelasannya berikut ini:
Burnout Tidak Lagi Relevan. Keseimbangan Adalah Kuncinya
Di tahun ini, persepsi tentang gaya hidup aktif mengalami pergeseran. Orang-orang lebih mengutamakan keseimbangan daripada menguras habis tenaga dengan memprioritaskan latihan yang lebih pendek dan hari istirahat dalam latihan maraton.
Masa-masa di mana orang-orang mendorong diri terlalu keras dengan segala cara, bahkan hingga ke titik ekstrem, telah digantikan oleh pandangan yang lebih berkelanjutan tentang olahraga. Ini membantu kita untuk tetap aktif dalam jangka panjang sambil menjaga kesehatan mental dan proses pemulihan.
Olahraga yang lebih singkat semakin diminati: Secara global, lebih dari 20% dari semua aktivitas fisik adalah olahraga mikro (di bawah 20 menit), yang membantu orang mempertahankan rutinitas yang berkelanjutan
Pemulihan menjadi prioritas: Para pelari yang berlatih untuk maraton menambahkan lebih banyak hari istirahat dan pemulihan aktif ke dalam jadwal mereka, dengan 51% hari dalam 16 minggu sebelum race adalah hari istirahat. Tren serupa juga terjadi di Indonesia, dengan
Manfaat berhenti untuk bersosialisasi: Olahraga berkelompok di seluruh dunia meningkat 13%, dengan waktu istirahat 3x lebih banyak daripada aktivitas seorang diri. Temuan ini mencerminkan waktu yang digunakan untuk mengobrol saat jeda latihan.
Strava juga mengungkapkan bahwa fokus pada keseimbangan ini tidak menghambat progres olahraga, dengan 72% target lari pada 2024 tetap tercapai, begitu juga dengan 77% target bersepeda. Strava juga mencatat peningkatan jumlah maraton, ultramarathon, dan century ride sebesar 9% di tahun ini.
Klub lari adalah circle pertemanan baru
Laporan Strava juga menunjukkan adanya peningkatan minat yang besar terhadap klub lari dan aktivitas berkelompok untuk bersosialisasi, yang terungkap sebagai pendorong utama orang untuk berolahraga.
Aktivitas berkelompok berkembang pesat: Partisipasi dalam klub lari di seluruh dunia pada 2024 naik 59%. Di Indonesia, jumlahnya meningkat hingga 83%.
Menjaga kebugaran dengan pertemanan: 58% responden di seluruh dunia mengatakan mereka mendapat teman baru lewat grup-grup olahraga. Lalu, hampir 1 dari 5 Gen Z berkencan dengan seseorang yang mereka temui saat berolahraga dan memiliki kecenderungan 4 kali lebih besar untuk bertemu dengan orang lain saat berolahraga daripada di bar.
Bersama lebih tangguh: Rata-rata jarak berlari, bersepeda, dan mendaki bersama kelompok berisi lebih dari 10 orang meningkat 40% dibandingkan saat sendirian. Di Indonesia, terjadi peningkatan rata-rata yang lebih signifikan, hingga 95%.
Mengatasi Hambatan, Mencapai Tujuan
Walau keseimbangan dan hubungan sosial menjadi prioritas, hal tersebut tak menghalangi orang-orang untuk mencapai tujuannya. Pada 2024, para pengguna aktif Strava di seluruh dunia mampu melawan stigma dan stereotipe di lingkungan sosial untuk memenuhi tujuan mereka dalam berolahraga.
Boomers menjadi yang terdepan: Secara global, Boomers dan Gen X mengungguli Milenial dan Gen Z dalam hal jarak tempuh serta titel King/Queen of the Mountain (KOM/QOM), termasuk di Indonesia.
Perempuan yang memimpin: Data global kami menunjukkan bahwa perempuan 20% lebih mungkin meraih mahkota di Strava pada 2024 ketimbang laki-laki.
Penyerapan olahraga baru: Berdasarkan pernyataan responden kami di seluruh dunia, latihan beban menjadi jenis olahraga dengan pertumbuhan tercepat di kalangan wanita pada 2024 yang tampak dari peningkatan jumlah unggahan sebesar 25%. Peningkatan juga terjadi dalam jumlah pesepeda wanita di Strava tahun ini (11%). Jumlah pria yang mengunggah aktivitas yoga atau pilates juga meningkat sebesar 15%.
Rangkuman peralatan olahraga paling populer tahun ini
Perlengkapan olahraga terpopuler di tahun ini juga terungkap, lengkap dengan prediksi alat olahraga yang akan populer pada 2025 mendatang.
Pilihan pelari: Secara keseluruhan, Nike Pegasus menjadi sepatu lari terbaik. Apple Watch menjadi pilihan utama untuk pelari 5k, sementara Garmin Forerunner lebih populer untuk jarak yang lebih jauh
Sepatu super menjangkau lebih banyak orang: Jumlah race yang diselesaikan dengan sepatu berplat karbon di semua jarak naik 14% secara year-on-year. Ini menandakan lonjakan penggunaan alas kaki dengan performa tinggi di seluruh dunia, termasuk Indonesia
Tiap generasi punya gayanya sendiri: Responden global di semua kelompok usia sepakat bahwa padu padan yang serasi penting dalam memilih pakaian olahraga, di mana warna biru diprediksi menjadi warna yang paling populer pada 2025. Namun, pandangan mereka terbelah perihal kaus kaki, di mana Gen Z lebih menyukai crew socks dan Gen X memilih untuk memakai no-show socks
“Tahun ini menunjukkan bahwa orang-orang mengambil kendali atas gaya hidup mereka yang aktif dan menjalaninya dengan cara yang paling sesuai untuk mereka. Munculnya rutinitas olahraga yang lebih santai dan mementingkan hubungan sosial membuktikan bahwa olahraga bukan lagi tentang mendorong tubuh sampai melebihi batas,” kata Zipporah Allen, Chief Business Officer Strava.
“Kami pun senang dapat melihat data yang menunjukkan bagaimana perempuan berkembang, generasi muda yang mencari koneksi lewat olahraga, dan generasi tua yang masih sanggup memecahkan rekor. Di Strava, setiap upaya sangat berarti, dan laporan tahun ini menyoroti banyaknya pencapaian luar biasa di dalam komunitas global kami,” tutup Zipporah.
Tentang Strava
Strava adalah aplikasi untuk orang-orang yang aktif dengan lebih dari 135 juta atlet di lebih dari 190 negara. Platform ini menawarkan pandangan menyeluruh tentang gaya hidup aktif pengguna, terlepas dari lokasi tinggal, olahraga favorit, maupun perangkat yang digunakan. Semua orang bisa bergabung dengan Strava untuk mengejar gaya hidup aktif. Bergabunglah dalam komunitas yang tepat, temukan motivasi, dan rasakan pengalaman baru dengan berlangganan Strava.
Bergabunglah ke Strava Club atau ikuti Strava di Instagram, X, Facebook, YouTube dan LinkedIn. Kunjungi www.strava.com untuk informasi lebih lanjut.